Gerak Cepat, Barantan Gelar Lokakarya Kearsipan Srikandi

Yogyakarta – Untuk mempermudah dan mempercepat proses penciptaan dokumen dan pengarsipan secara elektronik yang terintegrasi, Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan gerak cepat mengaplikasikan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis, SRIKANDI.

Aplikasi Srikandi tidak hanya mempercepat dan memperlancar korespondensi kedinasan, tetapi juga meningkatkan ketertiban dalam pengelolaan arsip dinamis sehingga memudahkan dalam pengarsipan serta meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam naskah dinas.

“Kami sangat mengapresiasi semangat Barantan sebagai instansi Eselon I Kementerian Pertanian yang pertama kali menyambut baik kehadiran aplikasi Srikandi,” kata Eko Nugroho, Subkoordinator Kearsipan, Biro Umum dan Pengadaan, Sekretariat Jendral Kementerian Pertanian, saat menjadi salah satu pembicara pada Lokakarya Srikandi di Yogyakarta, Rabu (8/6).

Lokakarya yang dihadiri oleh perwakilan Arsiparis dari 52 Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta Arsiparis Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian.

Peserta workshop mendapatkan berbagai materi seperti Kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Bidang Kearsipan yang disampaikan oleh Irwanto Eko Saputro selaku Koordinator Pengelolaan Perangkat TIK dan SI ANRI serta Pendampingan Implementasi Aplikasi Srikandi oleh Eko.

“Kami yakin bahwa Badan Karantina Pertanian ini bisa menjadi trigger bagi eselon 1 lainnya karena dari awal kami melakukan sosialisasi Srikandi, Barantan merupakan yang pertama menyambut dengan baik,” ungkapnya.

Kepala Bagian Umum Barantan, Akhamd Subkhan menyebutkan tujuan diadakannya lokakarya ini adalah agar seluruh unit kerja di Badan Karantina Pertanian siap untuk mengaplikasikan Srikandi dalam pengelolaan arsip elektronik yang lebih cepat dan terintegrasi secara otomatis dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

“Diharapkan penciptaan arsip atau tata naskah dinas dapat lebih efisien dengan sistem notifikasi secara real time, serta mempermudah dan mempercepat tugas Arsiparis dalam proses pengelolaan arsip dinamis yang lebih akuntabel sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik,” tutur Subkhan.

Menyambut baik dilaksanakannya workshop kearsipan ini, Wisnu, Sekretaris Badan Karantina Pertanian memberikan dukungan kepada seluruh Arsiparis agar setelah ini dapat mengemban tugasnya dengan baik di masing-masing satuan kerja.

“Yang penting pesan saya kawan-kawan mendapatkan hasil dari workshop ini dan dapat segera mengaplikasikannya di masing-masing UPT. Nanti akan kita lihat mana yang terbaik akan diberikan apresiasi dan bagi yang belum melaksanakan akan diberikan sanksi,” imbuh Wisnu sebelum menutup Workshop Kearsipan Srikandi.

Turut hadir dalam workshop ini Kepala Balai Karantina Pertanian Yogyakarta, drh. Ina Soelistyani dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Bandung, Ir. Turhadi Noerachman, M.Si. (*)