Tual. Sebanyak 3000 anak ayam atau DOC asal Makassar akhirnya dilepas petugas karantina di Pelabuhan Tual dalam pemeriksaan Selasa dini hari (14/11).
Drh Asep Sudrajat dan Marsel Atihuta dari kantor Karantina Ambon Wilayah Kerja Tual sama-sama mengaku itu dilakukan setelah memastikan dokumen pengiriman salah satu jenis komoditas peternakan ini telah dilengkapi, sesuai aturan yang berlaku.
“Dokumennya dinyatakan beres tak ada masalah. DOC-nya juga setelah diperiksa sehat, makanya kita lepas,” kata drh Asep Sudrajat.
Ribuan anak ayam tersebut, tiba dari pelabuhan asal, Makassar dengan KM Ngapulu Selasa dini hari, Selain anakan ayam, petugas karantina juga memeriksa sejumlah komoditas pertanian yang diturunkan dari kapal tersebut setelah sandar di pelabuhan Tual.
“Yang penting dipahami, bahwa pemeriksaan ini guna mencegah hama penyakit hewan yang mungkin terbawa dari daerah asal seperti flu burung, maupun hama tanaman agar tidak menyebar di Tual dan Maluku Tenggara,” tandas drh Asep.
Menurut drh Asep, pelabuhan merupakan pintu masuk yang rentan terhadap penyebaran berbagai jenis hama penyakit hewan maupun tanaman di suatu wilayah. Dan diantara jenis-jenis tersebut ada yang berbahaya bagi manusia, yakni flu burung .
Sebagai garda terdepan untuk mencegah masuknya penyakit dan hama-hama tersebut, kantor Karantina mempunyai prosedur standar.
Yaitu dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen maupun fisik jenis komoditas peternakan atau pertanian yang masuk di pelabuhan.
Jika dokumen maupun kondisi fisik komoditas tak ada masalah setelah pemeriksaan, maka petugas Karantina akan menerbitkan sertifikat pelepasan karantina komoditas tersebut. [sumber : maluku bisnis]