Karantina Ambon Musnahkan Benih Tanaman Ilegal Asal Belanda

Pemusnahan Benih Tanaman Ilegal Asal Belanda di kantor Karantina Pertanian Kelas 1 Ambon. (ist)

Ambon. Kuatir sayuran di Ambon dan pulau-pulau sekitarnya tertular hama penyakit, Kantor Karantina Ambon Jumat, tanggal 8 Desember 2017 memusnahkan benih beberapa jenis tanaman asal Negeri Belanda.

Barang ilegal ini tidak dilengkapi dokumen sertifikat kesehatan sejak dikirim dari negara itu. “Masuk tidak pakai dokumen kesehatan dari negara asal. Kalau masuk sini harus ada itu, tapi ini barang tidak punya,” terang Nanang Handayono, Jumat (8/12).

Kepala Seksi Pelayanan Karantina Ambon itu menjelaskan, benih-benih tanaman ini dikirim via kantor Pos pada 11 Oktober. Saat pengawasan di Bandara Pattimura, pihak Bea Cukai (custom) menemukan 30 bungkus paket kiriman itu berisi benih-benih tersebut.

Namun setelah diperiksa, ternyata puluhan paket itu tak memiliki kelengkapan dokumen. Karena merupakan ranah karantina, benih-benih itu diserahkan oleh pihak bea cukai.

Nanang menjelaskan, berdasarkan berita serah terima barang Nomor : S-331/WBC.16/KPP.MP.01/2017 tertanggal 11 Oktober 2017 dari Bea Cukai Ambon. Benih tersebut sebanyak 30 bungkus dengan rincian benih sayuran 18 bungkus, tanaman buah 5 bungkus dan aneka bunga 7 bungkus sehingga total semuanya 30 bungkus.

Semua benih tersebut masuk tanpa dilengkapi sertifikat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate dari negara asal. Selain sertifikat dimaksud, kata Nanang yang juga penting adalah surat ijin dari Menteri Pertanian RI, tidak dikantongi. “Pemusnahannya, tadi (hari ini) di kantor karantina Ambon,” katanya.

Kantor Karantina Pertanian Ambon, kata dia, bukan baru kali ini melakukan pemusnahan. Unggas dewasa, juga kerap dimusnahkan, jika datang dari luar Maluku tanpa dokumen kesehatan. “Kita mencegah masuknya flu burung. Ambon sudah bebas flu burung jadi jangan sampai, status itu berubah waspada. Kita tetap awasi terutama ayam-ayam dewasa yang dibawa dari luar Maluku itu,” katanya.

Nanang Handayono menambahkan, belum lama ini pihaknya memusnahkan 100 kilogram daging ‘RW’ (anjing) yang sudah mulai busuk. Dikirim dari Palu via Makassar. Daging ratusan kilo ini baru ketahuan, setelah pihak pelabuhan lupa mencolok sambungan listrik ke cold storage saat ditampung di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. (sumber : Maluku Bisnis)

Leave a Comment

Your email address will not be published.