Ambon – Kepala Karantina Pertanian Ambon, Aris Hadiyono menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Direktorat Jendral Perkebunan, Kementerian Pertanian di Surabaya. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 5 – 6 Agustus 2022 lalu turut dihadiri oleh instansi internal Kementerian Pertanian, instansi daerah dan para pelaku usaha/eksportir pala di Indonesia.
Focus group discussion diadakan dalam rangka menyamakan persepsi serta peran dari masing-masing pihak terkait temuan Aflatoksin pada tanaman pala Indonesia. Temuan tersebut kini menjadi hambatan ekspor pala dari Indonesia dengan tujuan Eropa. Sehingga diperlukan tindakan perbaikan terhadap temuan Aflatoksin pada tanaman pala Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan terdiri dari dua sesi yaitu sesi diskusi analisis risiko dan perbaikan terkait Alfatoksin dan Mikotoksin pada tanaman pala, dan sesi kunjungan lapangan ke perusahan eksportir pala untuk melihat perlakuan pada pala biji dari awal sampai pengiriman.
Pada sesi diskusi, Aris menambahkan informasi akan adanya ekspor pala biji dari Maluku ke Belanda pada bulan Oktober 2022 mendatang. Karantina Pertanian Ambon bersama Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon, Dinas Pertanian Ambon dan Dinas Ketahanan Pangan Ambon dan instansi terkait lainnya akan mengawal dan memastikan pala tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan yaitu bebas dari OPT/OPTK seperti Aflatoksin dan Mikotoksin sehingga eksportir
mantap melayarkan pala ke Benua Biru.
Biji pala termasuk kedalam rempah – rempah asli Maluku yang sudah mendunia sejak zaman dulu dan diyakini memiliki nilai tinggi serta memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan dengan semakin terbukanya pasar ekspor ke benua eropa diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian di Maluku.



